PP Raudhatul Muta’allimin Gelar MAKESTA, PK IPNU Pertama di Kalangan Pesantren Kabupaten Kudus!
.jpg)
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keorganisasian kepada santri sejak dini, serta membentuk kader-kader muda Nahdlatul Ulama (NU) yang militan, moderat, dan siap mengabdi kepada masyarakat. Selain itu, acara ini juga menjadi langkah awal santri dalam mempelajari nilai-nilai ke-NU-an dan memperluas peran strategis mereka di berbagai ranah sosial.
Dalam sambutannya, Arinal Haq, selaku pengasuh pondok, menyampaikan bahwa santri memiliki peran vital dalam meneruskan perjuangan NU melalui jalur organisasi. Ia juga menuturkan pengalaman kaderisasi yang pernah ia lakukan, salah satunya dengan mendirikan komisariat IPNU di tingkat SMA.
“Santri harus ikut NU dan IPNU, karena IPNU adalah badan otonom yang langsung mengkader di ranah pesantren. Keikutsertaan dalam IPNU bukan hanya sekadar formalitas atau validasi, tetapi menjadi jalan untuk belajar, berjuang, dan bertakwa,” ujarnya.
“IPNU ini merupakan ruang strategis untuk menyiapkan santri sebagai kader NU yang tangguh dan siap terjun langsung di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Yi Masyfui turut memberikan arahan agar santri tidak hanya menjadi penuntut ilmu di pondok, tetapi juga menjadi harakah (penggerak) yang membawa semangat NU ke kampung halamannya masing-masing.
“Jangan hanya belajar di pondok, tapi bawa semangat NU ke kampung halaman. Santri harus menjadi penggerak NU di masyarakat,” tegasnya.
“Selamat atas terselenggaranya MAKESTA di PPRM. Kami sangat berterima kasih kepada para yai, pengurus, serta seluruh santri yang telah mendukung penuh acara ini. Ini merupakan tonggak sejarah karena menjadi komisariat IPNU pertama di ranah pesantren se-Kabupaten Kudus,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya membekali diri dengan nilai-nilai ke-NU-an sejak muda. Menurutnya, para santri adalah penerus perjuangan para kiai dan ulama, sehingga perlu dibimbing melalui wadah yang tepat, seperti IPNU.
Selain itu, Ia juga mengajak seluruh peserta untuk senantiasa menyebarkan ilmu dan nilai-nilai kebaikan kepada lingkungan sekitar.
“Kita punya jargon: belajar, berjuang, dan bertakwa. Maka sudah seharusnya kita membagikan ilmu kepada teman-teman kita yang belum tahu, sebagai bentuk tanggung jawab kita sebagai kader IPNU IPPNU,” pungkasnya.
Sebagai catatan sejarah,
Pondok Pesantren Raudhatul Muta’allimin juga dikenal memiliki komitmen kuat
terhadap kaderisasi NU. Melalui MAKESTA ini, diharapkan akan lahir
santri-santri yang mampu menjaga tradisi pesantren sekaligus berkontribusi
aktif dalam ranah sosial, politik, dan dakwah di tengah masyarakat.
Penulis: Tabi' ul Mujtaba