Wonderfulkota.com - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Kota Kudus adakan Sekolah Kader Dasar (SKD) 2 sebagai langkah awal pembentukan karakter seorang calon kader sebelum mengikuti Latihan Kader Muda (LAKMUD). Kegiatan ini bertempat di Gedung As-Syarof MWC NU Kecamatan Kota pada Senin (15 /12/25).

Peserta SKD 2 ini adalah Pimpinan Ranting & Pimpinan Komisariat (PR & PK) Se-Kecamatan Kota yang merupakan calon peserta LAKMUD Kota tahun 2025. Selain SKD 1, SKD 2 juga  merupakan rangkaian kegiatan Pra-LAKMUD yang wajib diikuti calon peserta LAKMUD sebagai syarat kelolosan. Kegiatan ini dinarasumberi langsung oleh Pimpinan Cabang (PC) IPNU – IPPNU Kabupaten Kudus. Ditambah, Arif Ausafa Zaidan selaku alumni bidang kaderisasi PAC IPNU IPPNU Kota Kudus dan PC IPNU IPPNU Kabupaten Kudus.

Falsafah kaderisasi, kontribusi kader, dan semangat komitmen berjuang dijabarkan dalam kegiatan ini. Sebagai calon peserta LAKMUD harus terbekali pengetahuan tentang landasan kaderisasi, hakikat kader, dan peran sebagai kader. Selain itu, sebagai kader juga harus bisa berkontribusi memberi pengaruh baik dan menjaga nilai-nilai Ke-NU-an. Yang terpenting dalam SKD 2 ini adalah komitmen dalam berjuang di IPNU – IPPNU yang perlu dibentuk sejak awal.

Elok Rinjani, selaku Wakil Ketua Bidang Kaderisasi PAC IPPNU Kota Kudus, menuturkan harapannya untuk calon peserta LAKMUD.

“Semoga peserta bisa lebih ikhlas dalam berkhidmah di IPNU – IPPNU dan mampu menghadapi arus organisasi,” ujarnya.

Selain itu, Ketua PAC IPNU Kecamatan Kota, M. Muchsin Abdul Chamid menegaskan dalam sambutannya.

“Kader sejati bukanlah mereka yang hadir di keramaian, tetapi mereka yang bertahan berjuang di kesunyian. Bukan mereka yang hanya pandai bicara, tetapi mereka yang mampu memberi kontribusi nyata. Dan bukan pula mereka yang hanya membawa nama organisasi, tetapi mereka yang mampu membawa nama organisasi dalam sikap dan tindakan” tuturnya.

“Teruslah berproses, karena kader sejati tidak pernah berhenti belajar dan berjuang,” pungkasnya.

 

Penulis: Nabila Magdalena